Jumat, 01 Juli 2016

Fenomena Lagu Lelaki kardus

Tanggal 28 Juni 2016, account Youtube atas nama Salin kanan mengupload video yang berisi lagu berjudul "Lelaki Kardus". Dalam waktu singkat video ini kemudian menjadi sorotan berbagai pihak. Hanya dalam waktu beberapa hari saja dengan mudah view video ini sudah mencapai 136,121. 

Lalu apa yang spesial dari video ini sehingga menjadi begitu disorot? Dari hasil penelusuran pasarinspirasi video berdurasi 3 menit 41 detik ini ternyata adalah sebuah lagu bernada kasidah, dinyanyikan perempuan yang masih anak-anak dengan membawa tema cerita seorang anak-anak mengenai si anak dan ibunya yang ditinggal kawil lagi oleh bapaknya. 


Cerita dibalik penciptaan lagu lelaki kardus

Ternyata lagu lelaki kardus ini berangkat dari cerita nyata yang dialami sang Ibu yaitu Nurul dari Bangkalan, Madura. Sang penyannyi anak yang didalam video bernama Nova Rizqi Romadhon kini sudah berusia 15 tahun. Lagu ini sebenarnya diciptakan oleh suami baru nurul yang bernama Ahmad Sawadi dan video tersebut direkam ketika Nova masih berumur 12 tahun.

Lirik lagu Lelaki Kardus

Bapak ku kawin lagi 
Aku di tinggalin
Aku sakit hati
Ibu ku diduain
Ibu ku minta cerai
Tapi di pukulin
Bapak ku pengkhianat
Ibuku di bohongin
Reff:
Lelaki kardus
Lelaki karpet
Lelaki kencrot
Lelaki bangkrut
Lelaki mencret
Lelaki karbet
Lelaki bangsat

Apa Masalah Lagu ini ?

Dari hasil analisa pasarinspirasi, berikut adalah permasalahan dari video ini :
  1. Dari sisi kepantasan penyanyi anak-anak: lagu anak-anak seharusnya adalah lagu yang mendidik, mengajarkan akhlak yang baik dan berbudi pekerti. Sehingga sangat tidak pantas apabila anak-anak membawakan lagu yang bernada sarkasme karena baik dari sisi si anak sendiri tidak patut mendengarkan lirik sarkasme ini maupun dari sisi pendengar yang ditakutkan akan ikut menarik audience anak-anak. Anak-anak selayaknya kertas putih yang sangat mudah meniru apapun dari lingkungannya tanpa filter yang baik.
  2. Dari sisi kepantasan tema untuk lagu Qasidah: Lagu Qasidah pada umumnya adalah lagu yang bertemakan ajaran agama. Publik pada umumnya ketika mendengarkan lagu Qasidah akan berekspektasi untuk mendengarkan ajaran agama dalam lantunan lagunya. Pemilihan jenis musik yang tidak tepat tentu akan menyebabkan audience yang tidak tepat akan mendengarkan lagu ini. Tentu saja hal ini akan menyebabkan perasaan tidak senang terhadap lagu tersebut dari pendengar-pendengar yang tertarik untuk mendengarkan lagunya karena irama Qasidah pada pembukaan lagunya.
  3. Dari sisi adegan durhaka anak terhadap bapak: Baik pengarang lagu maupun si ibu lupa bahwa hubungan darah tidak akan pernah bisa putus. Apalagi dalam ajaran Islam bahkan jika orang tua menjadi Kafirpun tidak menggugurkan kewajiban anak terhadap orang tua termasuk kewajiban untuk memuliakan dan menghormati orang tua. Dari adegan tersebut terdapat kejadian dimana sianak memasang wajah masam apalagi sampai mendorong dan mengusir si bapak. Tentu hal ini amat sangat dilarang dalam agama Islam. Dilain pihak apabila sibapak kemudian menjadi jengkel terhadap sianak maka selain dosa besar yang akan ditanggung, hal lain adalah si anak tidak akan bisa menikah karena bisa jadi si bapak tidak rido untuk menjadi wali si anak. Si bapak sangat berhak untuk menolak menjadi wali apabila dengan alasan bahwa si anak telah berbuat durhaka terhadap beliau sehingga tidak dapat diwakilkan oleh saudara sekandung lagi-laki paling tua atau garis keluarga selanjutnya. 

Apa yang seharusnya dilakukan oleh si Ibu ?

Letak permasalahan utama lagu ini sebenarnya adalah ada pada dendam si ibu terhadap mantan suaminya. Kelakuan si anak seperti itu tentu adalah turunan dari luapan rasa benci si ibu yang disampaikan kepada si anak. Sang bapak tentu jika lirik lagu tersebut memang benar sudah sangat berbuat zolim, sang istri pada pihak lain juga adalah haknya dan sudah dengan alasan yang benar untuk bercerai dari suaminya. Akan tetapi, setelah terjadinya perceraian, seharusnya sang ibu melupakan suaminya tersebut termasuk dendam yang ada akibat dari kezoliman mantan suaminya. Jikalau sang ibu tidak dapat benar-benar ikhlas maka minimal si ibu tidak menganjurkan anaknya untuk durhaka. Apabila sang ibu benar-benar sayang terhadap anaknya tentu sang ibu tidak berharap anaknya masuk neraka karena durhaka terhadap orang tua.

Apa reaksi pemerintah ?

Sampai berita ini ditulis unsur pemerintah yang sudah merespons adalah dari Kominfo dan KPAI.

KPAI
Pihak KPAI yang diwakili oleh Asrorun Niam Soleh mengatakan :
"Temanya justru tidak punya nilai edukasi dan keadaban. Lagu dewasa itu terasa aneh dinyanyikan seorang anak. Apalagi ada bahasa yang kasar, KPAI meminta Pemda Bangkalan untuk merehabilitasi anak tersebut, yang mengalami trauma psikis akibat ayah yang tidak bertanggung jawab"

KOMINFO
Dari pihak Kominfo Kepala Pusat Informasi dah Humas Kementerian Kominfo Ismail Cawidu mengatakan :
"Pencipta lagu tersebut, yakni Achmad Sawadi sudah dihubungi. Dengan kesadaran sendiri akan menurunkannya di YouTube, namun, karena sudah banyak yang meng-copy maka lagu tersebut masih ada di YouTube. Karena itu Kominfo akan mengirim surat ke YouTube untuk menghapus videonya"

Apa komentar netizen ?


Mensupport si ibu dan anak :

Mengkritik Lagu tersebut :

Menentang pemblokiran kominfo :

Menjadikan tema lelaki kardus sebagai bahan candaan :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar